Ho Chi Minh (1890-1969)


Ho Chi Minh lahir pada tanggal 19 Mei 1890. Dia adalah tokoh terkemuka proklamasi Vietnam, dan juga Perdana Menteri (1954) dan Presiden Vietnam Utara (1954-1969). Ho Chi Minh sebenarnya disebut Nguyễn Sinh Cung, juga dikenal sebagai Nguyễn Thành, Nguyễn Ái Quốc (nama yang sering digunakan orang lain), Lý Thụy, Hồ Quang dan akrab disapa Bác Hồ (paman Hồ) di Vietnam.

Minh lahir dari keluarga miskin tapi patriotik. Minh dan keluarganya serta rakyat Vietnam berjuang keras membebaskan Vietnam dari pendudukan Vietnam. Pada saat itu, di bawah pemerintahan Prancis, Vietnam bergabung dengan Kamboja dan Laos yang membentuk zona Indocina. Pada usia yang sangat muda, 18 tahun, ia memulai perjuangannya dengan menjadi koki di kapal barang. Melalui pekerjaan inilah yang memberinya kesempatan untuk melakukan perjalanan ke beberapa negara yang akhirnya membawanya ke Rusia (dahulu Uni Soviet) untuk mempelajari ideologi komunis. Kecintaannya pada ideologi komunis telah mendorong semangatnya untuk segera menerapkan pemahaman itu di negaranya. Dan pada tahun 1933 bersama beberapa orang Vietnam di kamp-kamp pengungsian di Hong Kong, mereka merancang sebuah rencana untuk membebaskan negara mereka, Vietnam Utara.

Meskipun Minh komunis tapi cara berpikirnya sangat liberal. Dari dia, perempuan di Vietnam mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan. Jauh sebelum dia menjadi presiden, orang Vietnam yang berpendidikan hanya sekitar 2% saja. Kemiskinan adalah masalah utama yang menyebabkan kematian akibat kelaparan sebesar sekitar 2 juta orang!

Pada tanggal 2 September 1969 Minh meninggal tanpa istri dan anak yang menyertainya. Ada sebuah cerita yang beredar bahwa ketika Ho Chi Minh berada di Hong Kong, dia menikahi seorang gadis yang adalah seorang pembantu yang bekerja untuk agen mata komunis. Setelah pembantaian komunis, Minh akhirnya meninggalkan istrinya dan tidak pernah bertemu lagi. Hal ini digambarkan bahwa sampai kematiannya ia hidup seperti 'pengemis' yang tidak memiliki harta. Satu-satunya yang dia miliki adalah 2 set pakaian dan satu topi kebanggaan. Meskipun secara biologis ia tidak memiliki anak tetapi di dalam hati, setiap orang Vietnam menganggapnya sebagai ayah, ayah dari bangsa Vietnam. Begitulah kebanggaan dan cinta rakyat Vietnam kepada pemimpin Ho Chi Minh. Jadi untuk memperingati para patriot mereka membangun 'makam' (Ho Chi Minh Mausoleum) di ibukota Hanoi. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi setiap orang Vietnam untuk mengunjungi Ho Chi Minh Mausoleum (dibangun pada tahun 1976). Setiap siswa berusaha untuk mencapai nilai tertinggi agar mendapatkan beasiswa untuk mengunjungi Ho Chi Minh Mausoleum. Dan bagi mereka yang sukses itu akan dengan bangga menampilkan foto mereka di ruangan rumah dan kamarnya. Bahkan keluarga mereka juga merasa bangga.

Begitu hebatnya cinta Ho Chi Minh kepada bangsanya sehingga sebelum kematiannya dia masih sempat memberikan kehendaknya agar tubuhnya tidak dikuburkan tapi dikremasi sendiri. Hal ini dimaksudkan agar bisa menyelamatkan lahan untuk lahan pertanian selain lebih higienis. Dan agar dia tetap berada di tengah rakyatnya, dia juga menyarankan agar abunya menyebar di tiga lokasi, di utara, tengah dan selatan Vietnam.


Sebagai penghargaan dan kehormatan untuk layanan Minh, setelah penggabungan Vietnam Utara (Komunis) dan Vietnam Selatan (Sosialis), nama Ho Chi Minh dibuat sebagai nama kota untuk menggantikan Saigon.

0 Response to "Ho Chi Minh (1890-1969)"

Post a Comment