Studi BBC: Taliban Aktif di 70 Persen Distrik Afghanistan

Hasil studi yang dilakukan BBC, menunjukkan Taliban secara terbuka aktif di 70 persen distrik di Afghanistan. Kelompok itu menguasai penuh empat persen wilayah negara tersebut dan menunjukkan kehadirannya di 66 persen wilayah lainnya.

Studi yang dipublikasikan pada Selasa (30/1) ini disusun berdasarkan pada percakapan dengan lebih dari 1.200 sumber lokal perorangan di semua distrik di negara Asia Selatan itu. Hasilnya secara signifikan lebih tinggi daripada penilaian terbaru yang dilakukan oleh koalisi pimpinan NATO mengenai kehadiran Taliban.

Pada Selasa (30/1), koalisi pimpinan NATO mengatakan Taliban menguasai hanya 44 persen distrik Afghanistan pada Oktober 2017. Meskipun BBC menghitung ada 399 distrik di Afghanistan, pasukan pimpinan NATO menyatakan ada 407 distrik di negara itu. Alasan di balik ketidaksesuaian itu tidak jelas.

Studi BBC mengatakan, Pemerintah Afghanistan menguasai 122 distrik, atau sekitar 30 persen dari negara tersebut. Namun, bukan berarti distrik-distrik itu bebas dari serangan Taliban.

"Kabul dan kota-kota besar lainnya, misalnya, mengalami serangan besar, yang diluncurkan dari daerah yang berdekatan, selama periode penelitian, serta sebelum dan sesudahnya," kata laporan tersebut.

Saat dimintai komentar mengenai studi BBC, Pentagon tidak memberikan jawaban secara langsung. Pentagon hanya merujuk pada laporan terbaru koalisi pimpinan NATO yang menyatakan sekitar 56 persen wilayah Afghanistan berada di bawah kendali Pemerintah Afghanistan.

Afghanistan telah terguncang selama sembilan hari terakhir akibat dari adanya serentetan aksi kekerasan. Hal ini membuat AS merencanakan strategi baru yang lebih agresif untuk mendukung pasukan Afghanistan memerangi Taliban dalam perang yang telah berlangsung selama 16 tahun.

Bom yang disembunyikan di sebuah ambulans telah meledak di pusat kota Kabul dan menewaskan lebih dari 100 orang. Serangan ini terjadi sepekan setelah serangan terhadap Hotel Intercontinental, yang juga berada di Kabul dan menewaskan lebih dari 20 orang, termasuk empat warga AS.

Tweet