Tagar itu viral usai Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menggaungkan tanda pagar itu lewat akun Twitter pribadinya.
Dia menyebut gerakan ini sah, legal, dan konstitusional dalam rangka mewujudkan amanat UUD 1945 Pasal 22 E yang menyebut pemilihan presiden dan wakil presiden diselenggarakan lima tahun sekali.
Meski Mardani mengakui slogan itu terkesan kejam, namun ia menilai hal itu diperlukan untuk mendidik masyarakat dalam berpolitik.
Usai viral, banyak kaus dengan tulisan '#2019GantiPresiden' pun banyak dijual.
Keberadaan kaus itu pun tak kalah viral.
Menanggapi viralnya tagar tersebut, Presiden Joko Widodo tampaknya tak mau ambil pusing.
Dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4/2018), Presiden Jokowi sempat berkomentar singkat mengenai hal itu.
Dengan nada bercanda, Jokowi mengatakan
"Masa dengan kaos bisa ganti presiden," kata Jokowi diikuti tawa dari peserta acara.
Jokowi melanjutkan, kaos dengan hashtag itu tidak bisa mendorong pergantian Presiden.
Menurutnya hanya ada dua yang bisa mendorong pergantian Presiden, yakni kehendak rakyat dan Tuhan.
"Yang bisa ganti Presiden itu rakyat. Kalau rakyat berkehendak ya bisa, kalau rakyat nggak mau ya nggak bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," ucapnya.
Video pernyataan Jokowi itu dengan cepat beredar di media sosial.
0 Response to "Presiden Jokowi Tanggapi Santai Viral #2019GantiPresiden"
Post a Comment